Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Pendidikan Pesantren dan Pengembangan Kompetensi Lulusan

Pembicaraan tentang pesantren, sampai kapanpun akan selalu menarik. Bukan hanya persoalan sistem dan kehidupan yang dijalankan di dalamnya, melainkan sebuah kenyataan, bahwa pesantren terlahir dari rahim masyarakat dan sejarah, yang memiliki karakteristik berlainan dan unik terkait dengan sosio-politik, sosio-kultural, sosio-ekonomi, maupun sosio-religius. Mungkin akan membutuhkan ratusan atau bahkan ribuan lembar untuk mengurai sejarah pesantren di Indonesia yang bermula sejak beberapa abad yang lalu. Namun, semua sudah maklum bahwa pesantren telah tercatat dengan tinta emas dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Bahkan hingga kini, banyak tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Pesantren sehingga sumbangsih yang sedari dulu diberikan tetap berlangsung hingga sekarang dan masa-masa yang akan datang.  Dalam konteks sejarah perkembangannya pesantren tidak akan pernah lepas dari kontroversi antara yang mendukung dan bertentangan. Kedua belah pihak tentu mempunyai pertimbangan dan alasan...

Koperasi dan Optimalisasi Peluang Indonesia Menghadapi Krisis Global

Badai Krisis Global; Koperasi Sebagai Senjata Akhir-akhir ini, dunia global sedang menghadapi permasalahan akut yang sangat mengerikan, yakni badai krisis global. Sepanjang tahun 2011, isu krisis utang dan defisit anggaran di Yunani membuat goncangan-goncangan ekonomi terutama di pasar keuangan global. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa (yang tergabung dalam UE) belum bisa memulihkan kepercayaan para investor, bahkan ada semacam nada pesimistis, bahwa badai ini akan berlangsung lama.  Maka, tidak aneh ketika Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan turun menjadi 3,4 persen, dari 3,6 persen tahun lalu. Badai belum berlalu. Inilah kalimat yang pas untuk menggambarkan kondisi perekonomian global yang serba tidak pasti saat ini, yang pada akhirnya akan menyeret Negara-negara lain di dunia untuk masuk dalam lingkaran membahayakan itu. Cina mulai tertanggu, Jepang juga bernasib sama dengan jum...

Pesantren, Motivasi dan Orientasi

Dalam konteks tertentu, sebagaimana banyak orang meyakininya, penulis juga masih yakin bahwa pesantren adalah tempat yang baik untuk menciptakan proses pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi orientasi dalam dunia pendidikan; kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Dengan bahasa yang lebih keren, pesantren masih menjadi tempat untuk menuai intelektualitas, emosionalitas, dan tentu saja spiritualitas seseorang untuk kemudian mampu menjadi manusia yang integral. Artinya, pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Sistem pendidikan paling tua ini selama berpuluh-puluh tahun tetap menjadi pilihan, utamanya di daerah-daerah, bahkan di kota. Selain karena alasan di atas, pendidikan pesantren bisa dikatakan murah meriah, tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa menikmatinya. Di samping itu, banyak orang-orang besar yang terlahir dari rahim pesantren dan mampu memberi kontribusi dan andil yang sangat besar terhadap bangsa ini...

Pandai Mencari Oase

Konon salah satu keniscayaan yang menjadi ‘pilihan’ bagi rakyat indonesia adalah, bahwa negara mengajarkan mereka untuk sabar. Dalam konteks agama, sabar memang sangat dianjurkan. Tapi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, kesabaran yang dimiliki oleh rakyat indonesia seperti sebuah paksaan.  Rakyat sangat jauh dari kesejahteraan, biaya hidup mahal sementara pekerjaan sulitnya setengah mati, dan jika pun ada gajinya setengah hati. Hampir, di semua segi, tak ada yang patut dibanggakan dari negeri ini. Kecuali, kita tetap akan terpaku pada romantisme sejarah yang memabukkan. Ada lagi sebuah keniscayaan yang dilahirkan dari negeri ini, yakni rakyat harus pandai mencari oase di tengah kekeringan yang sistematis. Bagaimana tidak, jika pemerintah yang seharusnya menjadi budak rakyat justru lebih memilih terjebak dalam kepentingan pribadi dan kelompoknya. Reformasi yang kemudian melahirkan demokrasi telah diompongkan.  Burung garuda yang sangat dibanggakan, cakarnya sudah ...

Hijrah Dalam Dunia Pendidikan

Sebelum berbicara lebih jauh tentang hijrah dalam dunia pendidikan, sekaligus penjelasan maksud dan tujuan dari tulisan ini agar tidak melahirkan tafsir yang ambigu dan remang (terlebih dianggap provokatif), sepertinya sangat penting mengetahui terlebih dahulu kenapa tulisan ini lahir?. Maka, berbicara tentang hal ini, setidaknya ada dua hal yang melatarbelakanginya; Pertama, kalau yang menjadi acuan kita (khususnya orang-orang pesantren) adalah orang-orang yang selama ini menjadi ‘kebanggaan’, yakni para imam masyhur yang telah melahirkan madzhab dan menelurkan banyak karya, maka sudah menjadi rahasia umum bahwa beliau-beliau adalah orang yang tidak hanya puas dengan satu ilmu, dan tidak merasa cukup hanya belajar di satu tempat. Sebut saja Imam Syafi’i, yang dalam proses perjalanan keilmuannya, beliau berpindah-pindah tempat mulai dari Makkah, Madinah, Yaman, Baghdad, bahkan hingga ke Mesir. Pun begitu juga dengan Imam Hanafi, Imam Ghazali, dan imam-imam yang lainnya. Kedua, sebuah...