Langsung ke konten utama

Postingan

Memimpikan Tarung Bebas Ide dan Gagasan di Pilkada Pamekasan

Pilkada serentak akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Setelah menyelesaikan Pilpres dan Pileg, yang oleh sebagian kalangan dianggap sebagai pemilu paling brutal, kerja-kerja elektoral sudah dimulai lagi. Tanpa jeda. Mereka yang berminat maju dengan hasrat politik yang kuat, sejak lama sudah mengepalkan tangan. Membentuk tim di darat, laut, dan udara; sosialisasi dari kampung ke kampung; memasang baliho-baliho di jalanan atau gambar-gambar  bersliweran  di media sosial; memastikan kesiapan logistik di lapangan; menyambangi tokoh-tokoh berpengaruh; serta mendekati orang-orang penting di partai; termasuk juga lobi-lobi politik "jalur langit". Partai politik menghidupkan mesinnya. Mulai dari persiapan teknis-administratif seperti penjaringan calon; membuka komunikasi lintas partai untuk menjalin koalisi; melirik-lirik dan menguntit calon potensial; memetakan kekuatan politik di lapangan; dan tentu saja kerja-kerja elektoral untuk menaikkan nilai tawar. Kita bisa mel...
Postingan terbaru

“Koalisi Biru”, Bangkit Bersama untuk Pamekasan ber-Kharisma

Sampai akhirnya muncul secara samar nama pasangan KH. Kholilurrahman - Sukriyanto (Kharisma) , tak banyak yang meyakini pasangan ini akan benar-benar maju. Lebih tepatnya dunia perpolitikan di Pamekasan banyak yang meragukan pasangan ini akan mendapatkan rekomendasi dari partai. Terlebih, asumsi sumir itu kemudian dikaitkan dengan kemampuan logistik yang kerap kali dicibir. Konstelasi perpolitikan di Pamekasan memang unik, dalam beberapa sisi cenderung lebih menarik. Ada begitu banyak hal yang ternyata tidak selesai hanya dengan selesainya urusan logistik. Anda boleh saja menaburkan “rudal balistik” sedemikian rupa, tapi ada masanya itu menjadi tidak berharga ketika Anda menyalahi “negosiasi”, “parembhegen” dan “tengka” . Pada Pilpres di Kabupaten Pamekasan kemarin kita bisa melihatnya secara nyata. Lalu, ketika rekomendasi dari Gelora, Demokrat, NasDem, dan terakhir PAN benar-benar sudah di tangan, banyak kalangan yang tercengang dan kaget. Bisik-bisik terdengar, “kok, bisa, ya?”, “j...

Semesta Mendukung, Harga Tembakau Melambung!

Akhirnya, nicotiana tobacum  alias tembakau kembali menjadi daun emas bagi para petani. Baru tahun kemarin, senyum bahagia merekah dari wajah para petani tembakau di Madura karena harga tembakau yang terangkat kembali. Tentu saja belum layak jika dibandingkan "harga psikologis" yang semestinya, tapi setidaknya harapan itu kembali muncul setelah "dipecundangi" murahnya harga selama sekian tahun terakhir ini. Menurut saya, mahalnya harga tembakau tahun lalu itu karena peran dan perjuangan semua pihak, mulai dari petani, pedagang, pengusaha, pemerintah, bahkan cuaca dan alam melalui "sempurnanya" musim kemarau. Semuanya terlibat, sesuai peran. Semesta mendukung, seperti sebuah orkestrasi untuk saling rojhung .  Jadi, tak perlu ada pihak-pihak tertentu yang kemudian ngaku-ngaku sebagai kelompok yang paling berjuang dan berjasa untuk kesejahteraan petani tembakau, lebih-lebih mereka bukan menjadi bagian dari yang membuat regulasi, terutama soal tata niaga pert...

Pendidikan Pesantren dan Pengembangan Kompetensi Lulusan

Pembicaraan tentang pesantren, sampai kapanpun akan selalu menarik. Bukan hanya persoalan sistem dan kehidupan yang dijalankan di dalamnya, melainkan sebuah kenyataan, bahwa pesantren terlahir dari rahim masyarakat dan sejarah, yang memiliki karakteristik berlainan dan unik terkait dengan sosio-politik, sosio-kultural, sosio-ekonomi, maupun sosio-religius. Mungkin akan membutuhkan ratusan atau bahkan ribuan lembar untuk mengurai sejarah pesantren di Indonesia yang bermula sejak beberapa abad yang lalu. Namun, semua sudah maklum bahwa pesantren telah tercatat dengan tinta emas dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Bahkan hingga kini, banyak tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Pesantren sehingga sumbangsih yang sedari dulu diberikan tetap berlangsung hingga sekarang dan masa-masa yang akan datang.  Dalam konteks sejarah perkembangannya pesantren tidak akan pernah lepas dari kontroversi antara yang mendukung dan bertentangan. Kedua belah pihak tentu mempunyai pertimbangan dan alasan...

Koperasi dan Optimalisasi Peluang Indonesia Menghadapi Krisis Global

Badai Krisis Global; Koperasi Sebagai Senjata Akhir-akhir ini, dunia global sedang menghadapi permasalahan akut yang sangat mengerikan, yakni badai krisis global. Sepanjang tahun 2011, isu krisis utang dan defisit anggaran di Yunani membuat goncangan-goncangan ekonomi terutama di pasar keuangan global. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa (yang tergabung dalam UE) belum bisa memulihkan kepercayaan para investor, bahkan ada semacam nada pesimistis, bahwa badai ini akan berlangsung lama.  Maka, tidak aneh ketika Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan turun menjadi 3,4 persen, dari 3,6 persen tahun lalu. Badai belum berlalu. Inilah kalimat yang pas untuk menggambarkan kondisi perekonomian global yang serba tidak pasti saat ini, yang pada akhirnya akan menyeret Negara-negara lain di dunia untuk masuk dalam lingkaran membahayakan itu. Cina mulai tertanggu, Jepang juga bernasib sama dengan jum...

Pesantren, Motivasi dan Orientasi

Dalam konteks tertentu, sebagaimana banyak orang meyakininya, penulis juga masih yakin bahwa pesantren adalah tempat yang baik untuk menciptakan proses pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi orientasi dalam dunia pendidikan; kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Dengan bahasa yang lebih keren, pesantren masih menjadi tempat untuk menuai intelektualitas, emosionalitas, dan tentu saja spiritualitas seseorang untuk kemudian mampu menjadi manusia yang integral. Artinya, pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Sistem pendidikan paling tua ini selama berpuluh-puluh tahun tetap menjadi pilihan, utamanya di daerah-daerah, bahkan di kota. Selain karena alasan di atas, pendidikan pesantren bisa dikatakan murah meriah, tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa menikmatinya. Di samping itu, banyak orang-orang besar yang terlahir dari rahim pesantren dan mampu memberi kontribusi dan andil yang sangat besar terhadap bangsa ini...