suara itu menggema meninju cakrawala
kita,
melewati fragmen hidup yang niscaya
dalam rubaiyat sunyi nan sepi
atau lagu-lagu hingar penuh suara
kita,
merutuk diri saat nestapa
lupa ingatan kala tertawa bahagia
seperti terlilit duka tak bertepi
padahal seringnya alpa mensyukuri
kita,
kerap melewati sepotong pagi
tanpa roti, kopi, dan sebait puisi
lalu melepas keringat di terik menyengat
memburu mimpi penuh semangat
kita,
kadang menangis meski hanya gerimis
atau bergegas melawan hujan deras
kita,
sekumpulan duka, sepenuh tawa
sebait bunga-bunga puisi, sebaris tragedi
selaksa gelap, secercah cahaya
segelas air putih, secangkir susu hangat
sebab
kita manusia,
melewati garis-garis misteri penuh tanya
menjalani apapun di hadap mata
suka-duka, tawa-air mata, tertutup-terbuka
pahit-manis, baik-buruk, puja-hina,
jatuh-jaga, jalan-lari, duduk-berdiri
kecewa-bahagia, miskin-kaya, hidup-mati
lalu?
di telingaku menjadi hingar,
"untuk sukses, nikmatilah setiap proses"
Komentar
Posting Komentar